Image default
Berita

Kendaraan Beroda Empat Rombongan Wisatawan Kecelakaan Di Karanganyar, 5 Orang Tewas

kecelakaan kendaraan

Jаkаrtа – Mobil Isuzu Elf berisi rombongan wisatawan alami kecelakaan di Jalan Magetan-Tawangmangu, Karanganyar. Lima orang penumpang kendaraan beroda empat tersebut dinyatakan meninggal dunia.

Mereka menggunakan sebuah mobil elf berpelat S 7338 AA, membawa 17 orang — didominasi perempuan dan satu anak balita — dari Padangan, Bojonegoro, serta Cepu, Blora . Namun harapan akan liburan yang menyenangkan berubah menjadi kesedihan mendalam di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar.

Saat kendaraan melintas di jalan menurun Banaran, tepatnya dekat jembatan Banaran, diduga mengalami kegagalan rem atau “rem blong” saat menuruni tikungan tajam. Akibatnya, sopir kehilangan kendali, menyebabkan elf terguling dan menabrak beton pendukung jembatan. Suara benturan keras dan kaca pecah menjadi saksi betapa hebatnya kecelakaan tersebut.

Baca  : Indonesia Musuh China Nanti Malam, Ini Prediksi Susunan Pemainnya

Korban dan Tanggapan Kepolisian

Dari 17 penumpang, lima orang dinyatakan meninggal dunia di tempat — empat perempuan dewasa dan satu balita berusia 5 tahun. Mereka diidentifikasi sebagai Endang Murtini (60) dari Cepu, Blora; Ana Rubi (45), Atik (49), Sri Mulyani (58), dan Salma (5) — semuanya berasal dari Padangan, Bojonegoro. Dua belas penumpang lainnya mengalami luka ringan hingga berat dan dilarikan ke Puskesmas Tawangmangu dan RSUD Karanganyar 

Polisi dari Satlantas Polres Karanganyar, dipimpin AKP Agista Ryan Mulyanto, langsung bergerak untuk olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa kendaraan. Dugaan awal penyebab kecelakaan adalah rem blong, meski penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan penyebab sebenarnya

 Sopir, Heri Purwanto (40), selamat dan dijadikan saksi utama. Polisi belum menetapkan status hukum terhadapnya, tetapi fokus utama saat ini adalah mengumpulkan bukti dan konsultasi teknis untuk mengetahui apakah kelalaian atau kerusakan mekanis yang lebih serius terjadi.


Penutup: Menilik Kesiapan dan Keselamatan dalam Wisata Pegunungan

Insiden ini menjadi pengingat tragis bahwa wisata ke daerah pegunungan, seperti Tawangmangu, menuntut persiapan matang, baik dari pihak penyelenggara maupun kendaraan yang digunakan. Jalan menurun dengan tikungan tajam, apalagi dalam kondisi hujan, bisa menjadi medan berbahaya jika sistem pengereman tidak optimal. Polisi Karanganyar telah memasang rambu tambahan dan memperbaiki sejumlah titik rawan, namun peran serta sopir dan penumpang tidak bisa diabaikan

Sebelum melakukan perjalanan wisata, sebaiknya kendaraan diperiksa menyeluruh—terutama rem, ban, dan kelistrikan. Memilih sopir berpengalaman juga sangat penting, terutama jika akan menyusuri medan ekstrem. Keselamatan bukan hanya tanggung jawab satu pihak, tetapi kolaborasi antara perawatan kendaraan, pemahaman kondisi medan, dan kesadaran pengguna jalan. Dengan langkah-langkah tersebut, semoga tragedi serupa tak lagi terjadi, dan liburan tetap menjadi kenangan yang membahagiakan, bukan berakhir duka.Semoga artikel ini memberikan gambaran lengkap dan menyentuh tentang tragedi di Karanganyar. Silakan beri tahu jika Anda ingin info tambahan atau fokus pada aspek tertentu

Related posts

Harapan Gres Buat Azril, Bocah Penderita Hidrosefalus Berkat Kawan Dekat Baik

Vitalia

Mengenai Hari Derma Buat Korban Penyiksaan Internasional 26 Juni

Vitalia

Pj Gubernur Jabar Dampingi Joko Widodo Resmikan Kepraktisan Gres Di Rshs Bandung

Vitalia

Leave a Comment